Studi tersebut melaporkan bahwa 42% menggunakan media sosial untuk tetap berhubungan dengan apa yang dilakukan teman mereka. Sebaliknya, ini menjadi kurang digunakan untuk berbagi foto atau opini mereka sendiri, dengan hanya 33% yang melakukannya.
Oleh karena itu apa yang bisa kita lihat adalah bahwa banyak pengguna media sosial datang untuk melihat jejaring sosial sebagai bentuk jejaring pasif. Pengguna hanya ingin mengkonsumsi konten daripada berbagi kehidupan pribadi mereka sendiri.
Apa artinya ini untuk pemasaran?
Ini adalah kabar baik bahwa pengguna terbuka untuk terlibat dengan konten, bukan hanya memadamkannya sendiri.
Namun, jika pengguna tidak mengunggah konten pribadi mereka, ini mungkin sebagai tanggapan terhadap masalah privasi, dan dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan pemasar untuk menargetkan secara akurat pelanggan di media sosial.
Sebelum menerapkan strategi media sosial Anda, pertimbangkan platform yang digunakan pengikut Anda dan penggunaannya. Maka Anda bisa menyesuaikan konten Anda dengan kebutuhan mereka.